Deskripsi Saya : Maria Regina Sulangi



“Life is a journey, enjoy the ride”

Assalmu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahterah para pembaca yang selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Coretan ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas kuliah sekaligus untuk mendiskripsikan diri sendiri. Karena ada pepatah yang mengatakan “Tak kenal maka Tak sayang” maka dari itu saya berusaha memperkenalkan diri sebaik mungkin agar diterima dihati para pembaca sekalian.





Pertama-tama, perkenalkan nama saya Maria Regina Sulangi. Di lingkungan rumah saya dipanggil “Oyu atau Geleng” yang orang tua artikan itu anak paling kecil dan anak kesayangan. Sedangkan di lingkungan sekolah dari TK-SMA saya dipanggil “Maria” dan di kalangan kerabat dekat dan keluarga besar saya sering dipanggil “Regina”.

Putri dari pasangan Antonius Sulangi dan Junia Hutabarat ini lahir di Probolinggo, 14 Januari 1998. Jadi bisa dibilang umur saya sekarang genap 18 tahun. Pada saat saya lahir saya merupakan bayi premature dimana pada usia kandungan 7 bulan saya lahir terlebih dahulu (mungkin udah gak betah di dalam perut mama hehehe). Saya anak terakhir dari tiga bersaudara. Saya sendiri mempunyai satu kakak laki-laki yang bernama Thomas Raymond Sulangi dan satu kakak perempuan yang bernama Laura Rosalina Sulangi. Meskipun saya masih terbilang muda di usia 18 tahun, rupanya saya sudah menjadi tante-tante dengan predikat “Tecing” yang artinya Tante Kecil. Saya memiliki 2 Keponakan yang berasal dari kakak laki-laki saya yang sudah menikah pada 2009 silam, sepasang keponakan saya ini bernama “Darren Fanuela Sulangi” (6)  dan “Joanna Renata Sulangi” (1). Sedangkan untuk kakak perempuan saya, kini dia tinggal dan bekerja di Ibukota Jakarta. Saya sangat senang dan bersyukur bisa terlahir lalu tumbuh dan berkembang di keluarga ini.

Saya lahir dan besar di Kab. Probolinggo tepatnya di Desa Wringinanom, Kec. Tongas. Namun, saya bukanlah orang asli daerah sana. Sebab Papa saya berasal dari Manado, Sulawesi Utara dan Mama saya berasal dari Medan, Sumatera Utara. Akan tetapi, meskipun saya lahir dan tinggal di Kab. Probolinggo, saya mengenyam pendidikan dari tingkat TK-SMA di Kota Probolinggo. Pada tahun 2003 tanpa masuk dari TK Nol Kecil, saya langsung masuk TK Nol Besar karena saya sendiri sudah bisa baca tulis (diajarkan oleh kakak perempuan saya dulu). Lalu, pada tahun 2004 saya masuk Sekolah Dasar Katholik Mater Dei Probolinggo yang terletak di Jl. Suroyo 16, Kota Probolinggo. 2010 saya lulus dari sekolah dasar tersebut dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Katholik Mater Dei Probolinggo yang terletak di Jl. Panglima Sudirman. Saya lulus tahun 2013 dan melanjutkan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Probolinggo. Alasan saya masuk SMAN 2 Probolinggo dan tidak memilih melanjutkan SMA di satu yayasan karena saya mengikuti jejak kakak perempuan saya yang merupakan alumni sana dan saya sendiri juga ingin mencoba lingkungan belajar baru dengan orang-orang baru.

Semasa SMA, saya sering mengikuti perlombaan, kegiatan sekolah, sampai organisasi sekolah. Saya pernah mengikuti lomba prestasi penegak tingkat kota, lomba debat ilmiah tingkat se-tapal kuda, pekan seni pelajar dalam bidang paduan suara tingkat kota dan yang terakhir Jambore Koperasi Jawa Timur. Dalam kegiatan sekolah sendiri, saya sering mengikuti expo2 pendidikan tahunan yang biasa diselenggarakan di gedung Islamic Center. Dewan Kerja Ambalan adalah satu-satunya organisasi sekolah yang saya ikuti pada periode 2013-2014 setelah saya gagal dalam seleksi panitia OSIS.

Berasal dari jurusan IPS membuat saya menyukai apa yang terjadi di sekitar saya tentang kehidupan bermasyarakat, konflik, perekonomian dan juga alamnya. 2016 saya tamat SMA dan resmi pula menjadi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang. Bukan pilihan yang mudah, karena saya sendiri awalnya ragu. Tapi Fakultas Hukum yang membuat saya mantap untuk memilih UMM sebagai almamater saya selanjutnya. Tertarik dengan semua yang berbau hukum adalah motivasi utama saya, serta ruang lingkup hukum yang begitu luas membuat saya tertarik.

Mengenai hobi dan ketertarikan saya. Menyanyi dan membaca novel merupakan hobi utama yang sering saya lakukan. Menyanyi membuat saya mengekspresikan tentang apa yang saya rasakan dari rasanya senang, sedih, jatuh cinta, sampai sakit hati pun saya ekspresikan lewat bernyanyi, entah lagu barat atau lagu Indonesia asalkan bukan music cadas dan dangdut hehehe. Untuk membaca novel sendiri, penulis “Luna Torashyngu” dengan bukunya yang berjudul “Victory” sukses membuat saya jatuh cinta dengan aktivitas membaca novel, dari Victory saya bisa berimajinasi semau saya dan sesuka hati saya berkaitan dengan novel itu.

Permainan tepok bulu merupakan hobi saya dan membuat saya cinta mati. Saya ingat tahun 2011 saya mengubah nama facebook saya sealay mungkin dengan embel-embel “Badminton Lovers” wkwkwk. Prestasi Para pejuan Bulutangkis (re:atlet) membuat saya bangga dengan Indonesia. Baru-baru ini kita bangga dengan prestasi “Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad” yang berhasil memulangkan medali emas dan juga mengembalikan tradisi emas cabang bulutangkis pada perhelatan Olimpiade Rio 2016. Lilyana Natsir merupakan sosok tokoh yang saya kagumi. Perjalanan hidupmya sungguh memotivasi saya untuk terus berjuang menjalani hidup yang penuh pilihan ini. Beliau juga memberikan sosok pemuda yang berprestasi, optimis, dan juga religius.


Itulah sedikit deskripsi tenntang saya, lebih kurangnya bisa anda simpulkan sendiri hehehe. Mudah-mudahan dari tulisan ini kita dapat jauh memahami sesame terutama pada diri kita sendiri. Maka dari itu, semoga para pembaca selalu diberkati dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar